Oleh : Mulyono Taufik, S.Pd.I (Penyuluh Agama Islam Kec. Kemlagi)

MENYAMBUT RAMADAN DENGAN GEMBIRA.

Hari ini kita kembali dipertemukan oleh Allah SWT dengan bulan yang mulia. Bulan yang penuh keberkahan. Sebuah bulan yang didalamnya disiapkan berlipat ganda pahala kebaikan bagi hambaNya yang mau melaksanakan perintah puasa dan mengisi malamnya dengan berbagai aktifitas sunnah lainnya. Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh ampunan dan juga bulan penggemblengan diri.Perintah menjalankan puasa adalah salah satu perintah Allah yang telah dijalankan oleh umat-umat terdahulu sebelum mengutus Nabi Muhammad SAW sebagai penyampai risalah kenabian yang terakhir dengan membawa agama yang telah disempurnakan oleh Allah yaitu Islam.Kewajiban menjalankan ibadah puasa adalah merupakan perintah yang secara langsung diturunkan oleh Allah melalui firmanNya dalam Surat Al Baqarah ayat 183-184 :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَععَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙاَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗووَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗوَاَنْ تَصُوْمُوْا خَييْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْن

‘’ Hai Orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. (Yaitu) dalam beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya ia berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang beat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) : memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan , maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.’’

Dalam konteks kedua ayat di atas, yang pelu digarisbawahi adalah ‘’bagaimana Allah mewajibkan puasa ramadan bagi umat muslimin’’ seperti yang pernah diwajibkan pada pengikut agama-agama sebelum Islam sejak kenabian Adam AS. Seruan itu dimulai dengan penyebutan kata ‘’iman’’, (wahai orang-orang yang beriman), dan hanya dengan iman yang bagus dan terujilah, akan dapat menangkap pesan itu. Dan, dari sini menjadi jelas bahwa perintah puasa ini merupakan kewajiban bagi seluruh manusia dari zaman ke zaman. Bila dicermati, puasa itu mampu membersihkan dan menyucikan jiwa manusia. Dan bahkan mampu mengantarkan manusia mencapai ridla Allah. Tuhan yang menghidupi dirinya (hidup ini tidak pernah kita minta, tapi dihidupkan oleh Yang Maha Hidup yaitu Allah SWT). Dengan menjalankan puasa, jiwa manusia akan menjadi taqwa dalam arti sesungguhnya. Baik di kala ia sendiri maupun ketika bergaul bersama dengan masyarakat lainnya. Dan orang yang berpuasa memiliki kemauan keras dalam menggapai cita-citanya, dan juga akan lebih mudah untuk mengetahui (esensi) sebuah kesabaran di dalam memikul beban berat dan dengan kematangan jiwanya terutama ketika ia menghadapi sesuatu yang tidak dia suka, maka dengan mudah ia akan meninggalkan tarikan hawa nafsunya untuk berbuat hal yang tidak diridloi Allah.Ketika seseorang telah mengetahui esensi dari puasa itu salah satunya adalah ia akan mendapatkan buah dari sebuah kesabaran dan yang paling penting akan mendapatkan predikat muttaqin. Maka jika itu telah ia peroleh, kebahagiaan yang hakiki akan menghampiri dalam kehidupannya. Kebahagiaan lahir dan batin yang diperoleh pasca menunaikan puasa Ramadhan bagi seorang mukmin adalah merupakan sebuah reward yang sangat didambakan oleh mereka yang selama sebulan penuh mampu menjalaninya dengan sungguh-sungguh. Lantas, jika Ramadan sebagai bulan yang mulia yang didambakan oleh seluruh umat muslim di dunia, apakah pantas jika ada seorang muslim dimanapun ia berada ketika datangnya bulan Ramadan semakin dekat ia tidak bahagia? Salah satu alasan seorang muslim haruslah menyambut bulan Ramadan dengan bahagia karena selama berada di bulan Ramadan, setiap amal kebaikan yang dilakukan oleh umat muslim akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah. Dan juga dalam bulan Ramadan, berbagai keberkahan, keutamaan dan kemuliaan semua diberikan oleh Allah di dalam bulan Ramadhan. Selain itu, seperti sabda,

Telah datang kepada kalian Ramadan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka ia sungguh terhalangi.’’

Inilah salah satu alasan mengapa kita sebagai seorang muslim harus bergembira dengan datangnya bulan Ramadhan. Maka, semoga dengan diberikannya kesempatan kepada kita untuk bisa bertemu bulan Ramadan yang mulia ini, kita mampu memanfaatkannya dengan sebaik mungkin dan mengisinya dengan berbagai amal kebajikan guna memperoleh status muttaqin di sisi Allah SWT. Amiin.

#KementerianSemuaAgama